Uncategorized

BUPATI : GURU BUKAN HANYA PANDAI MENGAJAR, TETAPI HARUS MAMPU MEMAHAMI KONDISI SISWA

Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kandangan, hari ini dipenuhi oleh para Kepala Sekolah Dasar (SD), Perwakilan Kelompok Kerja baik dari Guru Kelas, Guru PJOK/ Olahraga dan Guru Agama SD. Mereka hadir dalam rangka mengikuti kegiatan Sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka, sebuah kurikulum yang dianggap berhasil dalam memberikan warna baru di dunia pendidikan, khususnya selama masa Covid-19 yang lalu. Sehingga Kurikulum ini kini akan menjadi Kurikulum Unggulan dan telah diterapkan di 140.000 satuan pendidikan di Indonesia. Kegiatan sosialisasi ini langsung dibuka oleh Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS), Drs. H. Ahmad Fikry, M.AP. (Senin, 24/10).
Hj. Siti Erma, S.Sos, M.AP selaku Kepala Dinas Pendidikan dalam laporannya menyampaikan bahwa sosialisasi ini diberikan dalam upaya memberikan pemahaman kepada para Kepala Sekolah tentang metode pembelajaran yang menyenangkan bagi para siswa Sekolah Dasar.

“Peserta yang akan mengikuti kegiatan ini, sebanyak 242 orang dan dibagi dalam 6 Angkatan. Adapun peserta terdiri dari 215 orang Kepala SD, 11 Perwakilan Guru Kelas, 11 Perwakilan Guru PJOK dan 5 Perwakilan Guru Agama SD. Adapun narasumber adalah dari Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Kalsel yang memang sudah berpengalaman dalam Implikasi Kurikulum Merdeka” tuturnya.

Sementara itu, Bupati H. Achmad Fikry sangat mendukung kegiatan ini sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidik dan pendidikan di HSS.
“Seorang guru itu memang dituntut menjadi panutan di sekolah. Dia tidak hanya bertugas untuk mengajar, tetapi juga dituntut mampu dan lebih peka untuk memahami kondisi permasalahan siswanya. Janganlah terburu-buru menilai seorang siswa yang mungkin bermasalah di sekolahm sebelum mengerti dengan kondisi yang sebenarnya. Kurikulum Merdeka ini sangat baik, untuk mendekatkan emosional seorang guru dengan muridnya, sehingga belajar mengajar akan terasa menyenangkan, bukan menjadi beban” ungkapnya.
Lebih jauh, Bupati juga mengharapkan agar para guru bisa menahan diri dengan berbagai kebiasaan yang kurang baik di lingkungan sekolah, terutama apabila saat dihadapan para siswanya, karena wibawa seorang guru akan jatuh di hadapan muridnya apabila tidak pandai untuk menjaga diri.
Acara Sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka ini sebenarnya telah dilaksanakan dari tanggal 21 Oktober, dan akan berakhir pada 29 Oktober 2022.
(Kominfo-HSS/AJP/24102022)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *