Uncategorized

USTADZ ABDUL SOMAD TAUSIAH KEPEDALAMAN GUNUNG MERATUS

Setelah selesai merasakan sensasi Balanting Paring (Bamboo Rafting) di Sungai Loksado, Ustadz Abdul Somad, Lc, MA atau yang biasa dikenal dengan UAS, melanjutkan Safari Dakwahnya dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) Ke-71 Tahun. Selasa (16/11/21).
Dengan Tema Meniti Jalan Telusuri Sungai dan Meraih Berkah, Tausiah UAS yang diselenggarakan di Bumi Perkemahan Gunung Kantawan, Desa Tanuhi, Kecamatan Loksado ini dihadiri pula oleh Wakil Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS) Syamsuri Arsyad, S.AP, MA.
Dan dalam sambutannya, Wabup HSS mengungkapkan syukur dan bahagianya karena hari ini bisa bertemu dan bertatap muka langsung dengan UAS.
“Jauh dari kota Kandangan, hampir 37 Km masuk ke dalam Pegunungan Meratus, kita mendapat kehormatan yang luar biasa hari ini. Ustadz yang kita cintai dan kita banggakan berada di tengah-tengah kita. Tentu ini menjadi penyemangat bagi kita khususnya teruntuk para da’i pedalaman yang berhadir pada hari ini, yang mana mereka berjuang di tengah-tengah berbagai upaya untuk membina umat khususnya yang ada di Kecamatan Loksado”, ucap Wabup HSS.
Menutup sambutannya Wabup HSS mewakili seluruh masyarakat HSS mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya juga penghargaan yang setinggi-tingginya kepada UAS yang bersedia berhadir langsung di Kabupaten HSS.
“Kita berharap hari ini banyak hal yang disampaikan oleh UAS bisa menjadi manfaat dan pedoman juga bekal di dalam kehidupan beragama”, harapnya.
Sebelum tausiah dimulai, diserahkan Mushaf Al Qur’an oleh Wabup HSS yang didampingi UAS kepada 3 orang perwakilan Da’i Pedalaman Gunung Meratus.
Mengawali tausyiahnya, UAS mengungkapkan kesannya bisa merasakan asyiknya balanting paring sambil memandang indahnya alam Pegunungan Meratus.
“Baru kali ini dibawa untuk dakwah kembali ke alam, diiringi suara dari alam secara langsung,” ucap UAS senang.
UAS mengaku takjub, melihat kondisi pedalaman di Kabupaten HSS yang berbeda dibandingkan daerah yang pernah ia datangi lainnya.
“Saya tidak menduga di sini rumahnya cantik, jalannya bagus. Di daerah lain kondisinya memprihatinkan,” ungkapnya.
Sebelum dikenal publik luas, UAS mengaku memulai dakwah juga dari pedesaan dan pedalaman. Seingatnya, sudah lama ia tidak menyiarkan agama Islam langsung ke daerah pelosok seperti di Provinsi Riau.
“Hari ini kami kembali dibawa ke habitat aslinya, seperti ketika dulu berceramah masuk ke dalam pedalaman,” ujarnya.
Terlebih, ia merasakan hakikat diri seperti dahulu melakukan dakwah dan ikut gotong royong bersama masyarakat pelosok membangun masjid.
Tausiah tersebut dengan undangan terbatas menerapkan protokol kesehatan, namun masyarakat Kabupaten HSS dan seluruh Indonesia bisa menyaksikannya secara live streaming.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *