Uncategorized

KONFERENSI PERS PERKEMBANGAN COVID-19 DI KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan (Pemkab. HSS) menggelar Konferensi Pers tentang Perkembangan Covid-19 di Kabupaten Hulu Sungai Selatan bertempat di Aula Rakat Mufakat Sekretariat Daerah Kab. HSS. Senin (23/07/2021).
Bupati Hulu Sungai Selatan Drs. H.Achmad Fikry, M. AP menyampaikan Konferensi Pers ini bertujuan untuk menyampaikan kondisi Daerah Kab. HSS berkaitan dengan perkembangan dan penanganan Covid-19.
“Beberapa hari terakhir ada peningkatan yang cukup signifikan dan kemarin dirawat di fasilitas kesehatan sebanyak 84 orang, jadi peningkatannya hampir 30%, dari peningkatan tersebut kita mengambil langkah untuk terus melakukan pelacakan terhadap mereka yang positif. Sebab aturannya memang begitu, setiap ada yang positif diadakan pelacakan kepada orang-orang yang kontak erat. Konsekuensinya itu tadi, kita akan terus menemukan apakah yang positif ini berasal dari suspek yang sudah dirawat juga atau cluster lainnya. Mereka yang terkonfirmasi positif melalui swab antigen langsung dilanjutkan dengan swab PCR, tentu angka ini akan terus bergerak, sehingga angka ini kemungkinan besar dalam beberapa hari kedepan akan terus ada peningkatan dengan adanya positif. Kewajiban pemerintah antara lain berusaha semaksimal mungkin untuk tetap menyiapkan fasilitas kesehatan, baik tempat tidur di RSUD Brigjend H. Hasan Basry, Rumah Sakit Daha Sejahtera dan Bangsal Karantina eks RSHB, kita akan terus berpikir seandainya ada hal-hal yang terjadi ke depannya dan mempersiapkan langka-langkah penanganannya. Seperti puskesmas rawat inap mungkin akan dijadikan salah satu pilihan untuk kita jadikan tempat perawatan orang tanpa gejala. Kalau dulu beberapa bulan kita bertahan di zona kuning, sekarang sudah bergeser ke zona orange. Penanganan dan kebijakan dari Pemerintah akan menyesuaikan dengan level yang akan ditetapkan, level 1, 2, 3 atau 4, kita tunggu sajalah Kalsel dan Kab. HSS masuk level mana. Setiap level ada konsekuensi pembatasan terhadap kegiatan masyarakat, makanya pada saat kita posisi kuning saya sering mengatakan bersyukurlah kita pada posisi zona kuning dan tetaplah kita menerapkan protokol kesehatan karena pada saat kita berada pada zona kuning kita bisa beraktifitas, beribadah juga diberikan keleluasaan, namun sekarang sudah bergeser, penentuan level akan diumumkan pada tanggal 25 Juli. Kewajiban pemerintah megatur, namun terkadang aturan yang diterapkan Pemerintah itu tentu ada yang setuju dan ada yang tidak setuju, tapi kewajiban mereka meneggakkan aturan dan ada konsekuensi serta sanksi yang akan diberikan ke masyarakat, penanganan Covid-19 ditangani secara terstruktur melalui kebijakan Pusat, Provinsi, dan Kabupaten, tidak mungkin Pemkab mengambil kebijakan yang bertentangan dengan kebijakan Provinsi dan kebijakan Nasional,” ucap Bupati.
“Pemkab. HSS terus berupaya memberikan bantuan dan berbagai kebutuhan Masyarakat, kemarin saya dapat kabar dari Kepala Dinas Sosial akan segera diluncurkan pembagian beras Bulog melalui Kantor Pos, penyalurannya sebanyak 5.199 penerima BST dan 7.257 penerima PKH, satu keluarga akan mendapat 10kg beras. Pesan kami kepada Dinas Sosial penyaluran beras itu diserahkan dalam kesempatan pertama dan juga prokesnya dipenuhi”, lanjut Bupati.
“Berkaitan dengan peningkatan Covid-19, Pemkab. HSS akan lebih meningkatkan pelaksanaan PPKM Berskala Mikro, agar memaksimalkan peran pemerintah di lapangan, termasuk juga kesadaran masyarakat agar menjauhi kerumunan, seperti hajatan kalau tidak bisa ditunda-tunda lagi agar memenuhi prokes, jangan ada media yang memungkinkan untuk mereka berkerumun seperti hiburan, dan untuk kegiatan keagamaan tetap ikuti himbauan Majelis Ulama, usahakan secara maksimal peribadatan kita di mesjid atau langgar harus mememuhi protokol kesehatan yang ketat, sebelum nanti level yang ditetapkan tidak memperbolehkan lagi untuk shalat dimesjid sangat tidak kita inginkan, sebelum masuk ke level lebih rawan mari kira patuhi protokol kesehatan di Mesjid dan Langgar,” himbau Bupati.
“Berkaitan dengan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) akan melihat tren peningkatannya, apabila tergolong tinggi Pemkab. HSS menunda PTM. Siapa sih yang tidak ingin PTM, tentu kita ingin PTM, tapi dibalik itu tentunya kita ada kekhawatiran karena pasien yang dirawat di Rumah Sakit ada usia 1 tahun, 4 tahun dan 9 tahun yang merupakan usia anak-anak. Untuk PTM di Kab. HSS untuk sementara ditunda terlebih dahulu, sampai kapan nanti kita akan evaluasi perminggu,” pungkas Bupati.
Kegiatan konferensi pers ini turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten HSS Drs. H. M Noor, M.AP, Kepala Dinas Kesehatan Kab. HSS dr. Siti Zainab, Direktur RSUD Brigjend H. Hasan Basry dr. Hj.Rasyidah, M.Kes, serta Kepala Bagian Hukum Setda Kab. HSS Fitri, S.H.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *